Gean mengecup bibir Nadira, gadis itu membulatkan matanya terkejut. Tidak ada lumatan hanya kecupan kecil dan bibir menempel. 1 menit lamanya Gean melepaskan kecupannya, begitu kikuk.
"Maaf," ucap Gean sedikit kikuk melihat Nadira yang terpaku di depannya.
"Nggak nyangka gue," Pipinya merah merona bukannya malu Nadira malah membalikkan badan Gean mengubah posisi mereka.
"Kenapa ra," tanya Gean posisi mereka berubah tidak ada penolakan dari lelaki itu.
"Yakin nggak mau lebih gitu,"
"Nggak ahli," ucap jujur Gean.
Nara mencium bibir Gean melumatnya lembut tangannya memegang baju lelaki itu. Tiba-tiba bibir Gean membalas ia juga melumat, mereka saling berpagutan ternyata Gean juga ahli. Tangannya menahan tengku leher gadis itu, agar lebih dekat. Ciuman itu dilakukan ditempat sepi, tidak ada siapapun kecuali mereka.
Gean melepaskan ciumannya tangan kanan menyingkirkan rambut Nadira yang menutup pipi mulus gadis itu.
Drt..
Drt..