WARNING TYPO!
.
Membuat Galih terbangun, melihat Deby yang sudah berurai air mata. "Kenapa, kamu kenapa?" Galih mencoba menahan tangan Deby yang terus memukul dada.
"Lepasin aku!" bentak Deby sembari melotot ke arah Galih.
"Nggak, aku nggak mau lepasin kamu. Kamu harus bisa ngelawan semuanya, Deby. Jangan kayak gini." ucap Galih mencoba terus menenangkan Deby.
"Nggak ada lagi yang peduli sama aku, nggak ada lagi kebahagiaan buat aku. Lepasin aku, lepas! Mending lo pergi jauh dari sini!!!" sorak Deby sampai suaranya terdengar serak, gadis itu terlalu banyak berteriak.
Galih langsung memeluk tubuh Deby dengan erat, mengelus punggung gadis itu dengan lembut. "Sayang, dengerin aku kali ini aja. Beri aku kesempatan untuk kesekian kalinya buat ngejaga kamu, bahagiain kamu." ucap Gabriel begitu lembut sampai Deby berhenti memberontak.