WARNING TYPO!
.
BAB SEBELUMNYA
Gadis itu memberanikan diri untuk melepaskan sepatu Agam, lalu merubah posisi yang benar. Melihat wajah tampan Agam, Karina merasa kalau dirinya terkagum. Manusia ganteng, tidak mungkin Karina akan menolak mendekati Agam.
Saat Karina akan mengobati luka, matanya tertuju pada bibir Agam yang begitu sexy. Karina meneguk ludah, lalu kembali fokus pada tujuannya. Tapi, ketika Agam membuka mata terkejut melihat Karina di hadapannya. Cowok itu langsung mendorong dan mengusir Karina dari kamarnya.
"Pergi!! Lancang banget masuk kamar orang!" bentak Agam murka, beraninya cewek yang sama sekali tidak ia kenal masuk ke dalam kamar
.
"Maaf, tapi aku mau ngobatin luka lo." balas Karina lembut, sembari menundukkan kepalanya takut.
"Nggak usah sok peduli! Mending keluar dari kamar gue!" sentaknya kasar, tidak peduli ucapannya menyakiti perasaan Karina.
"Bangsat lo, Gam!" celetuk Karina.
_____________________________________________