WARNING TYPO!
.
Agam tidak bisa lagi menahan dengan kasar ia menarik pergelangan tangan Aluna sampai berada di pelukannya. Satu-satunya cara agar gadis itu nyaman saat ini. Aluna terkejut dan menghentikan tangisannya lalu mendongakkan kepala. Sebisa mungkin Agam tidak menunduk agar tidak melihat mata indah itu.
"Lo kenapa bisa di sini?" tanya Aluna dengan suara serak akibat menangis.
"Dan lo ngapain di sini?" Agam membalikkan pertanyaan untuk Aluna.
"Gue cuma nenangin diri."
"Cara nenangin diri itu bukan begini, lo nangis tanpa ada yang denger. Terus lo mau ngungkapin ke siapa? Bego banget,"
"Lo peduli sama gue?"
"Ini semua karena lo, lo yang bikin semuanya kembali terjadi dalam hidup gue. Dan lo, bilang gue bego. Agam, semua ini karena lo!" umpatnya mengatakan yang sejujurnya. Ya memang benar, semua ini karena Agam.
Berusaha memberontak menjauh dari Agam tapi tidak bisa, "Mau itu semuanya karena gue. Izinin gue buat ngejagain lo, peduli sama lo?!"