WARNING TYPO!
.
"Kalian kenapa berantem? Harus banget yah. Huh. Mending gue ke kelas aja kalau gini." ujar Nadira sembari beranjak akan keluar Uks namun ditahan oleh kedua cowok ganteng itu.
"Makanya diem, gatel gatel nih tangan aku." ujar Nadira.
Hacciiiimm, haciimmm Nara bersin-bersin, dan suaranya agak bindeng seperti terkena flu. Kemudian Gavin memanggil dokter yang berada di sebelah ruangan ini. Aditya pun mengobati tangan dan betis Nadira.
"Adit maaf, jadi ngerepotin elo." ujar Nadira.
"Apaan sih lo, kan lo pacar gue." ucap Aditya.
"Pacar? Apaan sih gaje deh lo. Urusin tuh si Dea." bentak Nadira.
Dea? Aditya baru ingat, bahwa Dea marah padanya karena kesalahan dalam mendesah dan menyebut nama Nadira berkali-kali. Padahal ia tengah bercinta dengan Dea, huh. Poteklah hati Dea. Aditya mendapat omelan dan amarah dari Dea, tapi karena Dea sangat menggilai Aditya. Gadis itu memaafkan kesalahan Aditya.