WARNING TYPO!
.
Betul juga, Dhika mengangguk tanpa sadar sambil memegang dagunya.
"Iya juga, lukan suka bikin kejutan. Tau-tau udah begini, tau-tau begitu. Untung gue nggak punya penyakit jantung rendah, jadi nggak mati dengernya."Kata Dhika membuat Faras mendengus.
Kemudian hening, Dhika menatap atap kamar Faras yang terlihat baru saja diwarnai, pria ini memang tidak betah hanya dengan satu warna. Tapi kali ini tidak lagi warna-warna cerah, itu terlihat suram dan juga gelap. Diatas itu ada warna hitam yang dipadati dengan gemerlap warna putih, dia pikir itu adalah bentuk bintang juga awan.