WARNING TYPO!
.
BAB SEBELUMNYA
Walau dia sudah murka dan kesal karenanya, dia masih menahannya. Tapi setelah hal ini di ketahui seluruhnya, Rasya menyesal. Kenapa dia tidak keras kepala, memaksa Bella untuk bicara. Setidaknya melepaskan keluhan di hati, pasti sangat tidak nyaman dan panas rasanya.
Perasaan dendam, marah, tidak berdaya dan sedih. Menjadi satu dalam diri Bella, perempuan tidak berdaya itu sendirian. Kayla mendengarkan setiap curahan hati Rasya yang terus menyalahkan diri sendiri, karena dia berpikir selama ini orang yang paling dekat dengan Bella adalah dirinya. Tapi dia dengan bodohnya tidak menyadari, jika Bella dalam keadaan yang begitu memprihatinkan.