WARNING TYPO!
.
"Kita mau kemana lagi?"Tanya Bella sambil menatap keluar jendela.
Tangannya meremas lengannya, Marfel melirik kesana untuk melihat ada luka di tiap jari-jari Bella bahkan ujung jarinya terlihat lebih merah dari biasanya. Dia mengernyit, ingin bertanya tapi tidak menemukan apapun yang keluar dari mulutnya. Dia menghela napas dan menutup mata sejenak, untuk menenangkan diri.
"Nanti kita sampai, sebentar lagi. tahan keingin tauan kamu, karena ini hadiah untuk kamu dari aku."Jawab Marfel dengan keceriaan yang tadi dia cari-cari dalam dirinya.
Perasaannya jadi ikutan kacau karena hal ini, Bella yang lebih diam dan tertutup membuat mereka yangs udah dekat mendapatkan tembok tinggi yang membelah keduanya. Tidak ada lagi pembicaraan apapun, Marfel juga mendadak menjadi sungkan.