WARNING TYPO!
.
BAB SEBELUMNYA
"Oke, mungkin sekarang pikiran kamu sedang merasa capek jadi berpikir seperti itu. Ke psikiater bukan berarti kamu gila, Bella... aku cuman nggak mau kamu terus-terusan merasa mual dan muntah saat melihat keluarga kamu."Katanya membawa Bella dalam pelukannya.
Dia menepuk punggungnya perlahan untuk menguatkan, dia pikir masa lalu Bella sepertinya begitu merana sekali. Beruntung neneknya salah satu orang baik, yang mau mengurus Bella kala putranya sendiri menolak darah dagingnya. Memang darah lebih kental dari air, tapi saat terlalu kental itu membuat mereka mudah dimelepaskan diri dan menyakiti lebih dalam dari pada orang asing.
"Tapi aku nggak perlu kesana, masa lalu aku nggak bakalan berubah."Jawab Bella menenggelamkan dirinya dalam pelukan Marfel.
"Iya, aku tau itu. Kita akan pikirkan lagi, setelah kamu merasa lebih baik."Ucap Marfel.
..................