WARNING TYPO!
.
"Dia di kelas begini?"
"Hah? Maksudnya... begini gimana kak?"Tanya Eno memastikan.
"Diem gini, kayak gitu nggak dia?"
"Nggak juga sih, dia kalau sama Rasya dan Kayla malah sering banyak omong. Cuman kalau ke yang lain memang agak... dingin..."Jawab Eno dengan suara kecil.
Matanya sampai harus melirik ke kursi penumpang depan, dia merasa tidak enak karena menjawab dengan jujur pada kekasih Bella. Tapi saat dia melihat tidak ada reaksi lain, dia sedikit merasa lega. Karena Eno pikir mungkin Bella akan menyangkal dan sudah pasti laki-laki di depannya akan lebih percaya pada kekasihnya daripada omongan orang asing seperti dirinya ini.
"By the way, kita sudah lewati dua lampu merah. Kamu tinggal di mana?"Tanta Marfel pada akhirnya.
"Oh... aku tinggal di kosan permata, agak jauh dari sini. Makanya tadi aku nggak enak di suruh ikut, karena kosan Rasya setahu aku malah ke arah sebaliknya..."Jawab Eno lagi-lagi merasa tidak enak.