WARNING TYPO!
.
Yasa tidak seharusnya berlari dengan kencang mencari bantuan, dia tidak harus terlalu kepikiran dengan Laila yang mengirim pesan bantuan tanpa memberikan kabar pada Kayla yang tengah menunggu teleponnya di angkat oleh sang suami. Tetapi Yasa tidak salah, dia disini hanya ingin membantu temannya tanpa tau sifat aslinya seperti apa.
"Mimpi nih gue, masa iya dosen tengah malam gedor pintu kosan gue!"suara Bambang di kosan sempitny aini terdengar sampai ke luar.
Apalagi malam sepi begini, bahkan suara napasny asaja terdengar jelas. Yasa jadi emosi dan menggendor pintu itu sedikit lebih keras, dia menengok kanan kiri untuk melihat jika tidak ada dari mereka anak kos tetangga Bambang yang terganggu.
"Bambang! Ini beneran saya! Buka pintunya, ini urgent dan saya butuh bantuan kamu—"Pintu terbuka lebar.