WARNING TYPO!
.
Dari intonasi suara dan juga ceritanya yang banyak celah, apalagi dia bilang semu abarang tapi dia masih bisa menelpon menggunakan ponselnya sendiri.
"Hp kamu juga ilang?"Tanya Marfel pada adiknya yang tengah berceloteh dengan nada di buat sedih.
"Iya, hp gue juga ilang bang. Aduhhh... jemput gue kesini deh, nggak ada duit."
"Nanti Asisten aku jemput kamu—"
"JANGAN!! Abang aja yang kesini..."kemudian dia bisa mendengar suara sekumpulan perempuan yang berteriak tertahan, bahkan ada yang bertanya."Kakak kamu bisa kesini?"
Marfel menggeleng, adiknya ini berusia 28 tahun. Tapi tingkahnya masih kekanakan, Marfel tau jika adiknya ingin dia berkenalan denagn teman-temannya. Otak Chika pun hampir sama dengan kedua orang tuanya, dia takut jadi jejaka tua dan gencar sekali menjodohkannya dengan perempuan yang mereka kenal.