Sasha bangkit dan mengulat setelah sekitar satu jam tidur. Dia masih mengenakan baju pengantinnya. Sedangkan Nevan yang tengkurap di sampingnya sudah dengan baju tidur.
"Van, bantuin." Nevan bangkit dan menurunkan resleting gaun istrinya. Dia menelan ludah melihat punggung istrinya yang mulus dan putih. Nevan dengan reflek mengecupnya walau penuh keringat tapi masih berbau wangi. Dia memberikan tanda merah dengan menyesapnya. "Au, sakit ih." Nevan membalik tubuh itu kemudian menghabiskan bibir merah itu dengan rakus. Sasha hanya pasrah tanpa bisa mengkritisi. Ternyata dia juga menginginkannya. Nevan melepaskannya ketika napas mereka hampir kandas.
"Aku takut," bisik Sasha. Dia meremas dada Nevan hingga lelaki itu merasa sangat bergairah malahan.