Rizu yang duduk di sofa memilih mendengarkan sambil menunggu kedatangan Arista. Dari perbincangan dua orang itu Rizu dapat menyimpulkan kalau mereka berdua pernah bertemu Arista ketika di Tokyo. Dalam hati Rizu membenarkannya, jika dunia ini terasa sangat kecil jika dua orang bertemu di tempat asing berulang kali.
Tidak lama kemudian pintu kamar rawat Ramazan di ketuk pertama kali masuk adalah seorang laki-laki tampan tapi umurnya mungkin sekitar tiga puluh tahunan. Laki-laki itu langsung menghambur ke arah ranjang tempat Ramazan yang masih tertidur lelap. Rizu mengenali sosok itu. Dia adalah paman Arista. Dokter Morgan.