"Ku lihat suami mu itu sangat pengertian, dia memberimu kebebasan untuk merawat Ramazan.." kata Rey santai sambil menyandarkan punggungnya di sofa.
"Aku tahu itu, tapi aku masih tetap ingin menjaga perasaannya, meskipun dia terlihat baik-baik saja tapi aku tahu dia merasa terluka dan sedih.." kata Arista menolak. "Mungkin besok saja.."
Rey mengangguk, saat itulah dia melihat Hiro dan Evan yang sudah tertidur dengan tumpukan mainan robot mereka. Sepertinya kedua bocah laki-laki itu lelah dan tertidur "Mereka tidur." Bisik Rey. Dan melihat seorang pelayan membawakan selimut dan bantal untuk kedua bocah itu.
"Ramazan sangat menyukai Evan.." Bisik Arista pelan.
****