Arka melambaikan tangannya pada Evan "Ayo pulang, mama mungkin kehilanganmu.. paman tidak ingin menjadi bahan omelan mama mu lagi.. ayo besok kita ke sini lagi..?"
Evan mengangguk dan pamitan pada Hiro, namun bocah bernama Hiro itu memberikan mainan berbentuk pesawat terbang pada Evan. Evan tertawa melihat itu Arka mengingatkan Evan untuk mengucapkan terima kasih. Sua laki-laki satu kecil dan satu besar melewati ruang keluarga. Evan berlari ke arah Ramazan dan memeluknya sebagai salam perpisahan.
Arka melihat Ramazan memajamkan matanya sambil menghirup wangi tubuh Evan cukup lama lalu melepaskan pelukannya "Jadi anak yang kuat dan hebat.." pesannya. Arka mengerut kening aneh mendengar kata-kata Ramazan seolah dia akan mati dalam waktu dekat. Benar tiga bulan lagi, Ramazan juga sudah mengatakannya sebelumnya. Arka kembali menelan ludah menahan matanya yang memerah dia selalu tidak bisa menahan air matanya setiap mendengar kata meninggal.