Malam harinya ketika Rangga akan kembali ke kamar resort dia memutar langkahnya menuju rumah yang sebelum di lihatnya, dia ingin memastikan sesuatu jika itu benar dia kenapa dia terlihat sangat rapuh. Apakah sesuatu terjadi padanya.
"Eh! Kau mau ke mana?" tanya Lisa. Di samping Lisa ada Rey, mereka berdua sudah resmi jadian setelah jalan-jalan di siang hari sebelumnya.
"Oh! Kalian duluan saja, aku ingin memastikan sesuatu."
"Hm,, kalau begitu kami pergi dulu." Kata Lisa.
"Kau! Jangan bermain di belakang adikku!" kata Rey setengah mengancam.
"Kakak ipar! Jangan khawatir hati dan hidupku hanya untuk Arista dan Evan jangan ragukan itu" kata Rangga pasti.
"Pegang kata-katamu!"
Lisa terkekeh dan menyeret Rey menjauh dari Rangga, dua orang ini setiap bicara selalu menampilkan cakar mereka seolah menunjukkan cakar siapa yang paling tajam.