Evan menatap Arista matanya penuh dengan harapan. Kemudian pandangannya beralih pada Rangga kemudian mengangguk.
Rangga menghela napas dan berkata "Jika Evan menginginkan papa tinggal maka papa akan tinggal.."
Seketika mata Evan membulat, rasanya Arista melihat bintang di mata bocah kecil itu seolah dia menemukan harta karun, sebegitu senangkah dia, jika Arista tahu mungkin dia tidak akan bertindak egois selama ini, dengan menghindari Rangga.
Rangga menggandeng Evan masuk ke dalam rumah dan Arista menunjuk salah satu pintu dengan gambar donal bebek yang hampir memenuhi pintu "Itu kamar Evan.. aku.. aku akan mengambil pakaian untukmu.." Rangga mengangguk dan masuk ke dalam kamar Evan, sebenarnya Evan yang menyeret Rangga masuk ke dalam kamarnya, karena pandangan Rangga terlalu fokus pada Arista.