Arista terus mengoceh, kepalanya tertunduk keningnya bertumpu pada kasur matanya menatap lantai, selama Leander koma, ayahnya juga ikut membantu, beruntung selain seorang dosen ayahnya juga seorang insinyur sehingga tidak terlalu sulit menyelesaikan pekerjaan, tapi beban pekerjaan ayahnya juga bertambah berat.
Leander perlahan membuka matanya, putih. hanya itu yang di lihatnya ketika dia membuka mata, setelah mengerjap beberapa kali Leander baru sadar kalau yang di lihatnya adalah langit-langit kamar. Kelopak matanya terasa berat, pandangannya masih agak kabur, kepalanya sakit, di mana dia? Apa yang terjadi?
Dia ingat, sore itu dia akan pulang ke rumah setelah bekerja di rumah sakit tapi di perjalanan yang menurun mobilnya tiba-tiba hilang kendali dan remnya pun tidak berfungsi karena tidak ingin menambah kecelakaan pada kendaraan lain dia terpaksa membanting setir mobil ke luar jalur dan menabrak pembatas jalan.