Arista melambaikan tangan ke arah Akihiko yang melaju pergi bersama mobilnya, mereka harus menunda janji menjadi sore hari karena dokter muda itu harus kembali ke rumah sakit. Panggilan darurat. setelah menurunkan mereka di depan toko buku, dan sebenarnya Akihiko ingin mengantar mereka sampai ke apartemen, tapi karena Arista harus kembali bekerja Akihiko akhirnya mengantarkan mereka sesuai permintaan Arista.
Arista lalu menoleh ke Ramazan yang berdiri di sampingnya dengan agak canggung. Dia merasa bingung, dan tidak tahu sama sekali apa yang sedang di pikirkan Ramazan. Karena laki-laki itu tiba-tiba berubah menjadi pendiam selama makan siang tadi. Arista memang sengaja ingin menjauhi Ramazan apalagi semenjak kedatangan gadis itu. Orang yang telah menghinanya. Arista juga harus selalu mengingatkan dirinya sendiri kalau Ramazan bukan lagi miliknya, dia juga tidak akan bersaing dengan gadis lain untuk mendapatkan nya.