Ramazan tidak menjawabnya, laki-laki itu berdiri dan berjalan ke arah meja mengambil sebuah tas dan menyerahkannya pada Arista. Gadis itu menerimanya dengan raut kebingungan "Apa ini..?"
"Hadiah.. untukmu.."
Arista mengambil tas kecil itu dan melihat isinya yang terbungkus rapi dengan kertas kado "Terima kasih.." Ramazan mengangguk "Kalau begitu aku kembali dulu..." Ramazan lagi-lagi mengangguk.
"Arista! Apakah besok kau punya waktu?"
Arista yang sudah akan masuk ke dalam apartemennya menoleh ke arah Ramazan dengan pandangan bersalah. "Aku.. harus pergi menemani, Akihiko..?"
Senyum di wajah Ramazan pun hilang seketika.
****