"...Kakak! Ayo makan!"
Rey yang melamun tersentak dan meletakkan ponselnya dia atas meja kemudian keluar dari kamar dengan pakaian santai.
Rey melihat kari di atas meja, tanpa sadar dia menelan ludah gugup, seharusnya dia menulis surat wasiat dulu untuk para penggemarnya sebelum dia mati keracunan oleh makanan yang di masak oleh Arista.
Arista melihat Rey yang berdiri menatap ragu pada masakannya. "Apa yang kakak tunggu? Ayo duduk dan makan, coba masakanku pasti enak, karena aku sudah mencoba memasaknya setiap hari.."
"Setiap hari?" ujar Rey kaget "Aku pergi selama empat hari, jadi selama empat hari kau hanya makan kari?"
Arista mengangguk "Mm.. aku tidak mungkin mengecewakan nenek Yamamoto yang susah payah mengajariku, bukan?"
Rey menghela napas dan mengangguk pasrah "Ya, kau benar? Tidak baik mengecewakan niat baik orang.."
Rey duduk memegang sendok siap akan menyuap kari buatan Arista ke dalam mulutnya.