Ramazan berusaha menenangkan Arista pagi itu yang berteriak sambil menarik-narik rambutnya. Matanya menatap sekeliling seolah memohon pada Ara yang mungkin saja di sana, karena sebelum mereka datang Arista seperti bicara dengan seseorang dan tentu saja orang itu adalah arwah Ara yang selalu mengikuti nya selama ini.
"Hei, Arista tenanglah.. tidak apa-apa! Semua akan baik-baik saja.." peluk Ramazan semakin erat pada tubuh Arista, perlahan-lahan akhirnya gadis itu tenang. Ramazan memindahkannya ke atas tempat tidur.
Alden mendekat dan duduk di ujung ranjang dekat kaki Arista. Dia juga penasaran apa yang di bicarakan oleh mereka berdua hingga Arista kehilangan kontrol pada dirinya sendiri.
"Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya Arka dengan suara pelan.
Ramazan menghela napas "Mari kita berharap begitu!" lirih Ramazan tidak yakin.
Satu jam mereka menunggu Arista di kamar sampai gadis itu kembali tidur, mereka pun satu persatu keluar dengan helaan napas lega.
