Tengah malam Arista menggigil di tempat tidurnya, meskipun tubuhnya telah di tutupi selimut tebal yang hangat tapi tubuhnya masih menggigil hebat, wajahnya juga pucat.
Ramazan yang berjaga di samping tempat tidur tidak berhenti menggosok tangan Arista agar tetap hangat, AC di kamar pun juga sudah di matikan, tapi gadis itu masih menggigil. Ramazan melihat Alden yang terlelap di ujung tempat tidur.
"Alden! Alden! Bangun!" Bisiknya setengah berteriak.
Alden pun bangun sambil mengusap matanya yang terasa perih, dia sangat mengantuk karena selama Arista hilang dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, rasa bersalah selalu menghantuinya. Sekarang setelah gadis itu di temukan dia baru bisa bernapas lega dan tidur dengan lelap. Tapi kondisi Arista yang demam membuat mereka kembali khawatir.
"Apa yang terjadi.."