"Aku menyesal! Aku minta maaf! Arista, Aku sangat mencintaimu.." pria yang ternyata mantan tunangannya bernama Dirga itu menundukkan kepalanya hendak mencium Arista tapi gadis itu mengelak dengan menoleh ke samping hingga Dirga hanya bisa mencium pipinya.
"Kenapa? Kau tidak suka...ini baru awalnya, aku akan membuatmu merasa lebih bahagia lagi malam ini.."
Arista semakin ketakutan mendengar itu. Dia pun meronta-ronta berharap Dirga melepasnya tapi tidak pegangan pada tangannya semakin erat, Dirga kembali berusaha mencium Arista kali ini dia memegang wajah gadis itu dengan paksa mencium bibirnya, Arista menahan napasnya, matanya berkaca-kaca bayangan Ramazan muncul di benaknya dia bahkan belum berciuman dengannya tapi pria ini dengan paksa merenggut ciuman pertamanya. Air mata jatuh di sudut mata Arista dia pasrah, dia juga tidak bisa melawan karena tubuhnya yang perlahan-lahan mati rasa apakah karena obat yang di suntikkan padanya mulai beraksi.