Malam menjemput Arista terpaksa mandi menggunakan pakaian ganti yang di berikan oleh pria berpakaian serba hitam. Dia tidak tahu apa tujuan orang itu memperlakukannya dengan sangat baik.
Saat dia keluar dari kamar mandi, Arista melihat ruangan yang hanya di terangi lampu neon kuning, kardus buruk yang terletak di pojokkan telah diganti menjadi kasur lipat serta ada bantalnya, dan selimut yang baru dia dapatkan kemarin juga ada di sana, Arista pun menoleh ke arah pintu. Keningnya berkerut heran.
"...Apakah mereka berencana untuk menyekapku selamanya di sini?" pandangan Arista jatuh pada plastik yang berisi makanan di samping kasur lipat baru miliknya. Dia menatap lama pada makanan itu "Jika aku memakannya lagi malam ini apakah aku akan tertidur setelahnya?" dia menggeleng membulatkan tekatnya dia tidak akan makan dan minum, tapi tidak membuat mereka curiga, sebaiknya dia membuang makanan dan minuman itu ke lubang saluran air di kamar mandi.