Ramazan kembali mengajak Rizu ke suatu tempat, dia ingin melihat apa yang terjadi pada gadis itu. Sepanjang jalan ponsel Rama berdering.
"Ponselmu berdering terus sejak tadi! Kenapa kau tidak mengangkat nya saja dulu!" Kata Rizu.
"Tidak penting!".
".. Ku pikir kau ke rumah sakit untuk bertemu pamanmu! Ternyata bertemu dokter lain! Apakah kalian saling mengenal? Kenapa dia sangat bahagia melihatmu.."
Ramazan tersenyum "...Entahlah.. banyak hal yang tidak bisa kita duga kan? Ternyata aku bisa mengenalnya.."
Kali ini ponsel Rizu yang berdering.
"Ponselmu.."Kata Ramazan.
"...Itu, dia menelepon ku terus menerus menanyakan keberadaan mu. Kau tahu sendiri aku tidak bisa berbohong! Dari pada aku keceplosan mendingan tidak aku angkat!".
Ramazan mengangguk "Kau benar! Jangan di angkat! Biarkan saja!".
"Nah, sekarang ke mana kita.."
"Hampir sampai! Di depan belok kiri ada kafe berhenti di sana!".