malam harinya di sebuah kafe.
Amel duduk di meja paling ujung tempat yang tersembunyi, dia menelpon seseorang "Datang ke sini sekarang juga". Setelah itu Amel menutup telponnya, Amel menatap gelas minumannya dengan senyum aneh. Dia sedang menunggu seseorang tapi yang datang menemuinya bukanlah orang yang di telponnya melainkan Azka.
Amel tersenyum lebar "Kau sungguh datang, duduklah. Apa kau ingin minum?" tanya Amel seperti orang mabuk padahal tidak ada minuman keras di kafe tersebut.
"Apa hari ini istimewa?" tanya Azka datar masih dalam posisi berdiri dia tidak ingin menghabiskan waktu terlalu lama dengan gadis psikopat itu.
"Apa?!"
"Kau tidak peduli pada adikmu? Kau terlihat sangat santai, jika bukan sesuatu yang istimewa terjadi?"
Amel tersenyum aneh kembali menatap gelas kopinya "Azka, apa kau tidak merindukanku? Kita baru saja bertemu setelah sekian tahun dan pertemuan pertama kita kau jadikan sebuah pertengkaran, apa kau tidak terlalu kejam padaku?"