Tuan Wijaya tergagap "…Dan.. apakah ada lagi?" berharap Ara mengatakan sesuatu yang lain.
Pria paruh baya yang duduk di samping ibu sossialita itu kembali berkomentar " Kau pikir meminta maaf saja sudah cukup?"
Tuan Wijaya kembali menatap Ara "Ada lagi..? Ara jangan gugup! Papa di sini.. katakan saja pikiranmu. Apa kau ingat yang akan kita lakukan untuk masa depan hotel ini?" Ara diam menatap datar pada tuan Wijaya yang terlihat tidak puas dengan tindakan Ara. Beberapa pasang mata juga mulai menatap Ara, wajah mereka jelas ragu. Tuan Wijaya kembali berkata "Aku tahu ini sulit! Kau harus menanggung beban yang sangat berat! Tapi kau bisa mengalihkannya pada Papa. Biarkan papa yang menyelesaikannya untukmu! Dari pada membiarkan orang luar yang entah dari mana asalnya". Sindir tuan Wijaya pada Paman Leon.