Ara menatap keluar jendela kaca besar di kamarnya, kamar yang menyimpan banyak kenangan bersama kakek dan paman kecilnya. Hanya dua orang itu yang menyayanginya dengan tulus tapi sekarang keduanya telah pergi meninggalkan nya. Ara menatap sedih pada langit malam kedua tangannya terlipat di dada. Pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan Mbok Jah.
[... Rumah ini telah lama kosong! Biasanya ada bapak sama ibu non mampir sesekali. Tapi setelah kematian non mereka tidak pernah lagi mampir ke rumah ini.. Mbok juga terkejut saat mendengar berita duka itu, dan hanya berharap non bertemu dengan Tuan besar di surga. Mbok juga bingung bagaimana mengurus rumah besar ini sendirian tanpa kalian. Awalnya Mbok ingin pulang kampung saja dan kembali bertani lalu menyewakan rumah ini. Tapi Mbok tidak pernah menduga ternyata mata tua ini masih bisa bertemu dengan Non Ana, Mbok sangat senang...
... Mbok, bagaimana dengan paman kecil? Kemana dia?