"Jubaedah!!"
Ruang rawat Ara ramai oleh suara tawa. Ternyata saat dia sedang bicara dengan Arka dua pembuat rusuh itu diam-diam menguping dan sekarang sedang menikmati mentertawakannya.
"Sejak kapan kau berganti nama menjadi Jubaedah! Hahaha! Aku tidak tahan lagi.." kata Rian tertawa di atas sofa sambil bergelung memegang perutnya.
Ara yang melihat mereka tertawa seperti orang gila, duduk tenang di atas tempat tidur sambil bertopang dagu, dia seolah sedang berpikir keras "Tapi, sepertinya dia memang tidak mengingat siapapun. Baik itu Ara atau pun Ana.. apakah ini kabar baik atau kabar buruk ya?"
Ezhar yang mendengar itu juga kaget dan berhenti tertawa"Tadi kau bilang dia tidak mengenalmu?" Ara mengangguk "Hm.." kali ini Ezhar duduk di sofa, kakinya di silang, tangannya memegang dagu seperti sedang berpikir keras "Ini aneh.. apakah kau adalah seseorang yang sangat ingin dia lupakan?"