"Arka di sini..!" kata Ezhar namun belum selesai kata-katanya sudah di potong dengan tidak elit oleh Ara dan Rian bersamaan.
"Apa!" teriak Ara kaget.
"Dimana!" kali ini Rian dengan raut kesal sambil melihat ke arah pintu. dia tidak akan rela jika Arka datang menjenguk Ara. Karena Ara hanya perlu melihatnya tidak perlu melihat lelaki lemah dan tidak berpendirian itu.
Mode egois dan kekanakan Rian menyala seketika.
Ara dan Rian saling bertatapan, kemudian mereka segera mengalihkannya pandangan mereka pada Ezhar. Ara bahkan sesekali menoleh ke arah pintu dan itu semua tidak lepas dari penglihatan Rian. Melihat itu Rian hanya bisa tersenyum sedih.
Ezhar menatap Ara lama namun di protes oleh Rian "Kenapa kau tidak menatapku juga! Kenapa hanya menatap Ara..!"
Ezhar mempelototi Rian untuk diam dan di turuti secara diam-diam. Ezhar menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan "Dia.. di kamar sebelah.. kecelakaan dan… hilang ingatan!" singkat dan tepat sasaran.