Suara telpon berdering beberapa kali namun tidak ada tanda-tanda telpon itu akan di jawab. Arka mengabaikannya. Dia hanya duduk termenung menatap jauh ke lautan. Ingatannya kembali melayang pada hari saat dia melihat Ezhar datang terburu-buru di ikuti oleh karyawan ke balik rak buku yang terletak agak di sudut.
Saat itu dia ingin mendekat dan melihat. Namun langkahnya terhenti karena Amel menariknya pergi. Dia hanya bisa melihat Ezhar membawa seseorang dalam gendongannya menuruni tangga tergesa-gesa.
Dan semenjak itu pula dia juga tidak bisa menghubungi Ara. Rumah mereka juga kosong, bahkan Mbok Yem juga ikutan menghilang. Arka mengacak-acak rambutnya. Andai saja Papanya tahu. Terkadang dia ingin sekali memberitahu kebenarannya pada Papanya tapi dia tidak bisa melakukan semuanya tanpa ada persiapan.
"Hei! Ka? Kau sedang apa di sini sendirian?" tiba-tiba suara yang tidak asing datang menyapanya dari arah samping.