Terdengar dentang jam dinding dua belas kali menandakan waktu tepat tengah malam. Azka membuka pintu ke ruang rahasianya. Melihat adiknya sudah berpakaian lengkap, Azka melemparkan sebuah jaket tebal.
"Pakai ini dan tunggu aku di dalam mobil!"
Adiknya mengangguk dan memakai jaket yang di berikan Azka langsung pergi kebawah. Tidak lama kemudian Azka menyusul adiknya dan langsung masuk ke dalam mobil, dia menoleh ke kursi penumpang di sampingnya tidak ada senyuman hanya wajah datar tanpa emosi. Arka yang sejak tadi menunggu hanya diam tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Sebenarnya dia ingin bertanya tapi dia tahu karakter kakaknya jika sudah serius.
"Sebentar! Aku harus menelpon seseorang dulu!"
Arka mengangguk setuju.
Azka menekan nomor yang sudah dia hapal di luar kepala, panggilan itu baru saja tersambung dan Azka harus menjauhkan ponselnya dari telinganya. Arka yang duduk di kursi penumpang juga bisa mendengar teriakan penuh emosi itu.