Jam saat itu menunjukkan angka empat sore, ketika Ara sampai di rumah. Dia menatap rumah yang biasa dia tempati itu dengan tatapan ngeri. Entah bagaimana reaksi Alden tentang kamarnya yang telah dia rubah menjadi perpustakaan kecil. Tanpa sadar Ara bergidik, langkahnya mundur.
"Kenapa?" tanya Ezhar dengan senyum tersembunyi.
Ara mendelik kesal kearah cowok bermuka tembok itu. "Sialan kau!"
Ezhar melenggang masuk kedalam rumah, meninggalkan Ara yang sedang terpuruk antara masuk ke dalam rumah atau melarikan diri. Ara akhirnya terduduk di teras rumah dengan kepala tertunduk.
Ara menghela napas sedang mencari alasan. Tiba-tiba suara menyeramkan menggema dari dalam rumah. Seketika Ara menoleh dia melihat Alden berdiri di pintu. Cowok itu memakai sandal jepit, celana hitam selutut dan baju kaos oblong putih dan sebuah senjata super milik si Mbok saat bebersih.
