"Tidak! Tidak! Tidak!"
Ara gelisah dia berjalan mondar-mandir dan terus mengatakan tidak. Ezhar tidak membantu sama sekali dia hanya menyampaikan pesan dan kembali duduk santai sambil menikmati gorengannya. Sedangkan Azka menatap penuh tanya, Ara tidak bisa menjelaskan apapun saat ini pada cowok itu karena identitasnya masih harus di sembunyikan. Sedangkan Hana dia tidak mengenal kakaknya.
"Apa yang harus dia lakukan, jika kakaknya datang dan tinggal bersamanya maka semua kebebasannya akan di batasi." Ara menatap Ezhar dan bertanya lagi "Bersama siapa?"
"Alden!"
"Tamat sudah!"
Ara akhirnya terduduk lesu di samping Hana sambil memijit pelipisnya, sesaat kemudian dia menatap Hana dengan tatapan memohon "Hana! Kau sahabat terbaikku! Boleh aku tinggal bersamamu selama kakaku di sini!"
Ezhar yang melihat itu menggeleng dengan mata melotot marah. Hana yang baik dan penurut menjadi serba salah "Memangnya kenapa dengan kakakmu? Bukankah itu baik? Aku juga ingin bertemu dengannya.."