Arista sebenarnya sudah merasa sangat tenang dan damai tapi beberapa hari ini kondisi Ramazan semakin menurun sekarang laki-laki itu berada di ruang ICU. Arista semakin takut hingga dia tidak berani pergi ke rumah sakit sekedar melihat kondisi laki-laki itu, Arista tidak ingin mendengar kabar buruk dia ingin Ramazan kembali sembuh tapi sepertinya harapannya tidak bisa terkabulkan.
Arista sedang duduk di ayunan di samping rumahnya dengan pandangan sayu, di hadapannya ada Evan dan Hiro yang sedang bermain di temani oleh pengasuhnya. Arista benar-benar ingin tahu bagaimana kabar Ramazan saat ini. Tapi dia takut untuk bertanya. Tiba-tiba ponsel Arista bordering dia melihat nama di layar. Rangga. Suaminya itu sekarang sedang sibuk kerja tapi kenapa dia menelepon pada saat jam sibuk kerja?
"Arista?"
Arista langsung mengerut keningnya ketika mendnegar suara berat Rangga yang sedikit bergetar "… Rangga? Apa yang terjadi?"
