Di kamar yang bersebelahan dengan kamar Akihiko. Sofya sedang terduduk di balik pintu dengan kepala tertunduk, dia bingung. Jantungnya masih tidak bisa tenang setiap berdekatan dengan Akihiko. Tapi dia tidak akan melakukan kesalahan lagi. Dia harus membuat laki-laki itu ke Jepang dengan cepat. Jangan sampai masalah menghampiri nya. Dia hanya ingin hidup bahagia bersama putranya, bukan hidup sengsara karena di sebut sebagai perusak hubungan orang.
Sofya menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan, menarik ujung bibirnya menjadi sebuah senyuman, kemudian menghapus sebutir air mata di sudut matanya.
Sofya berusaha membuat wajah seceria mungkin dan penuh semangat tapi tetap saja sesaat kemudian senyum di wajahnya jatuh. Dia tidak bisa pura-pura di depan Akihiko, bagaimana jika Ramazan tahu kalau dia masih keras kepala menolak Akihiko.