Rey terlalu bingung sampai tidak bisa berkata apa-apa dan hanya memandangi Arista yang masih menunggunya dengan sabar.
Rey menghela napas lagi. Seakan hari ini dia akan terus menghela napas tanpa berhenti.
Rey kembali menatap Arista, terdiam sejenak kemudian berkata "Aku tidak ingin menambah beban pikiran mu.." kata Rey akhirnya.
Kening Arista berkerut "Beban pikiran seperti apa yang kau maksud. Kalau kau masih menganggap ku saudaramu kau harus berbagi cerita denganku, mungkin aku bisa membantumu."
"Ini… tentang Lisa.." Kata Rey ragu-ragu.
"Ya, kenapa dengan Lisa?"
"Dia… Dia sudah tidak virgin!"
Diam. Ruangan itu seketika diam hanya terdengar detak jarum jam dan suara Evan dan Hiro yang sedang bermain. Setelah mengatur ekspresinya Arista menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan "..Jadi, dia akhirnya mengatakannya padamu?" kata Arista pelan.
Mendengar itu kali ini Rey yang terkejut "Kau.. kau sudah tahu tentang itu?" tanyanya dengan mata melebar kaget.