Tiba-tiba Arista ingat pertemuannya di Kafe beberapa waktu lalu, di saat dia mengabaikan Ramazan, salahkan dirinya sendiri yang tidak bisa menahan emosi saat melihat senyum bahagia di bibir Ramazan. Sedangkan dirinya masih bergelut dalam kegelisahan.
Setelah makanan yang di pesannya, Arista kembali ke kamar rawat Ramazan. Dan memberikan kantong plastik berisi kotak makanan pada Sofya. Kemudian dia berjalan mendekati tempat tidur Ramazan dan duduk di kursi di samping tempat tidur. Menatap laki-laki itu lama-lama sekali lagi. Arista sebenarnya ingin sendiri, tapi dia takut saat dia pergi Ramazan akan pergi darinya untuk selamanya.
"Apakah Rangga sudah datang?" tanya Arista tiba-tiba tanpa menoleh pada Sofya.
Sofya yang sedang makan menggeleng "Mm.. tidak. Dia belum datang.. kenapa?"