Malam ini perasaan Arista tidak membaik sepanjang sore ini dia mengikuti Ramazan sampai dia mengetahui rumah laki-laki itu bersebelahan dengan rumahnya. Arista duduk di sofa ruang tv termenung sendirian, Evan dan Rey belum kembali entah kemana dua orang itu. Sedangkan Rangga mungkin sedang di perjalanan pulang.
Suara pintu di buka dari luar, Arista memutar kepalanya menoleh ke arah pintu melihat siapa yang pulang. Apakah kakaknya Rey dan Evan atau Rangga. Tidak lama kemudian sosok tinggi jangkung muncul dari arah pintu, laki-laki itu memakai jaket hitam, kaos putih di bagian dalam dan celana jins hitam. Arista terdiam sejenak. Rasanya dia ingat penampilan siapa yang serba hitam seperti itu. Ya. Itu adalah dirinya sendiri. Semenjak pergi ke tokyo beberapa tahun lalu dia merubah semua penampilannya menjadi lebih peminim lagi.