"Mama pergi, makan es krim!" kata Evan dengan nada marah. Mendengar itu Aisyah tertawa.
Alis tebal Rangga terangkat. Kecintaan Arista pada makanan manis benar-benar tidak berubah. "Lalu, Evan tidak di ajak?"
Kepala kecil Evan menggeleng "Mama perginya curi-curi! Tapi tetap saja ketahuan!" kata Evan lagi, tapi tangannya masih tetap fokus pada istana pasirnya yang tidak pernah jadi.
Rangga tersenyum tipis dan ikut membantu Evan membangun istana pasirnya, tapi bocah kecil itu sepertinya tidak ingin bicara dengannya, terlihat dari tingkah lakunya yang sedang menghindarinya. Rangga semakin penasaran bagaimana bisa anak kecil seperti itu memiliki sifat seperti itu "Evan.."
Evan bocah kecil itu sedikit menggeser posisinya menjauh dari Rangga. Kening Rangga berkerut. Benar ada yang tidak beres dengan bocah kecil ini.