Rangga menggeleng. Ini bukan waktu yang tepat untuk menceritakan masalah itu sangat tidak etis menceritakan aib sahabat sendiri kepada orang lain. "Aku tidak bisa cerita padamu.." lirih Rangga.
Terbersit rasa kecewa di benak Arista ada sesuatu di antara Rangga dan Lisa yang sampai sekarang di sembunyikan darinya. Entah apa itu.
"Arista jujur, kalau ada pilihan, aku lebih memilih untuk berangkat bersamamu, tapi sungguh posisiku serba sulit Arista, percayalah ini bukan apa-apa. Aku dan Lisa hanya sebatas teman. Itu saja."
Guntur menggelegar Arista terlonjak kaget reflex menutup telinganya, tangannya gemetar, menggigil. Dingin dan rasa takut bercampur menjadi satu, sebutir air mata menitik di sudut matanya. Selalu begitu setiap rasa takut menyergapnya tiba-tiba. Kenapa sangat sulit menahan rasa takut itu.
