Tangan Arista terangkat pelan bersama gelas berisi es teh jaraknya menjadi sangat dekat dengan Rangga. Rangga sedikit membungkuk menerima sodoran gelas dari Arista dalam jarak sedekat itu dia bisa mengamati setiap detail wajah Arista. Bibir tipisnya yang selalu terlihat kalem saat tersenyum. Mata teduhnya yang berbentuk almond, lengkap dengan kelopak mata yang lebar. Wajah Arista klasik. Menggambarkan kecantikan eksotis yang tersimpan di antara rambutnya yang panjang legam.
Bagi Rangga menatap Arista dalam jarak sedekat itu adalah sesuatu yang menyejukkan. Dia sempat haus beberapa menit lalu. Namun beberapa hal yang ada pada Arista membuat rasa hausnya lenyap seketika. Es teh dalam di dalam gelas itu memang minuman biasa tapi terasa istimewa.
Arista salah tingkah mendapati Rangga menatapnya dengan saksama. Ini bukan kali pertama dia mendapati Rangga menatapnya diam-diam seperti itu ada sesuatu yang jelas jika di rasakan dengan perasaan.