Malam harinya Ramazan berdandan dengan tampan laki-laki itu terus melihat jam yang tergantung di dinding kamar apartemennya dia berjalan mondar-mandir di depan pintu, wajahnya terlihat gelisah jelas dia sedang menunggu. Tapi menunggu apa? Tidak lama kemudian terdengar suara pintu di buka lalu tertutup lagi di sambut dengan suara gemerincing kunci. Ramazan langsung menempelkan telinganya pada pintu untuk mendengar lebih jelas gerakan di luar kamar apartemennya.