Langit sudah gelap ketika Arista menaiki tangga dengan pelan sambil merogoh tas selempang kecilnya mencari kunci. Dia baru akan membuka apartemennya ketika pintu apartemen seberang tiba-tiba terbuka dengan cepat. Arista terkesiap kaget dan berputar dengan cepat.
"Maaf aku tidak bermaksud mengejutkan mu.." kata Ramazan yang baru keluar dari apartemennya dan berdiri di ambang pintu.
"Ramazan..?" Gumam Arista lega dan heran. Untuk sesaat dia terpana pada wajah tampan Ramazan kemudian dia ingat syal yang dia pakai tidak menutup wajahnya dengan baik, dia buru-buru menutup wajahnya berharap Ramazan tidak terlalu memperhatikannya.
"Kau terlihat sangat lelah, apakah pekerjaannya sangat berat?" tanyanya.
