"Makan apa ya malam ini?" Gumam Arista pada diri sendiri. Dia berdiri menghadap rak bahan makanan sambil mengetuk-ngetuk dagu dengan jari telunjuk. "Aku sudah bosan dengan makanan barat, bagaimana kalau aku membuat salad sayur saja, aku jadi merindukan salad di kafe Alden.. Mmm.."
Ramazan yang memaksa membantunya menjadi petugas yang mendorong troli mengikuti Arista ke mana pun pergi, akan berhenti di saat Arista berhenti dan memilih bahan makanan. Ramazan melihat gadis itu mengetuk-ngetuk dagunya yang terhalang oleh syal. Ramazan sangat ingin mengetahui wajah di balik syal itu, selalu itu saja yang ada di kepalanya, dia ingin melihat sekali saja gadis itu melepaskan syalnya di hadapannya tapi cuaca dingin tidak ada alasan untuknya melepasnya, bukan? Kecuali?.
Ramazan tersenyum miring dia menghampiri gadis itu dan mengulurkan tangannya untuk mengambil sebungkus kari. "Kari saja.. aku sudah bosan makanan restoran.. kita makan kari saja malam ini?"
