Ramazan menyandarkan punggungnya kesandaran bangku taman, membiarkan salju jatuh di atas kepala dan bajunya, langit mendung seperti sebelumnya. Cuaca Tokyo sejalan dengan suasana hatinya yang dingin dan beku. Ramazan menghembuskan napas dan menundukkan kepalanya kembali.
Sudah beberapa hari dua hari. Tiga hari. Bahkan sudah dua Minggu. Dia tidak ingat lagi, dia hanya ingin terus mencari Arista, dia mengikuti semua petunjuk yang dia dapat tapi hasilnya masih saja nol. Dia tidak bisa mengikuti Rey ke London karena akan semakin sulit menemukannya di sana. Ramazan merasa sangat lelah, karena sangat sulit menemukan gadis itu, seakan dia tahu kalau dia sedang mencarinya.