Ramazan melihat mantan komandannya terbaring di ranjang, Ramazan menghela napas berat. kondisinya terlihat mulai membaik, bahkan bantuan oksigen juga sudah di lepas, dia sedang bicara dengan seseorang. Ramazan berdiri sedikit jauh, supaya tidak mengganggu pembicaraan dua orang itu. Entah siapa teman bicara komandan, melihat dari cara berpakai ya dia bukanlah orang militer.
Komandan melihat kedatangan Ramazan dan tersenyum lebar, setelah mengatakan beberapa kata pria itu pun pergi, Ramazan menatap pria itu tajam. Dia merasa pria itu berbahaya.
"Ramazan? Kau akhirnya datang juga, apakah aku harus terluka dan masuk rumah sakit dulu baru kau mau menjengukku?".
Ramazan berjalan mendekati ranjang dan tersenyum tipis. "Maaf komandan! Aku harus menyelesaikan masalah keluargaku.."
"Apakah masalah keluargamu sudah selesai? Kau bisa kembali bertugas, karena surat pengunduran dirimu aku tolak!".
Ramazan tersenyum masam nada bicara komandannya yang suka memberi perintah kembali di dengarnya.