Selesai menulisnya kertas itu di lipatnya kemudian di masukkan ke dalam kotak kecil beserta gelang yang dia buat sendiri. Arista tersenyum lebar. Dia keluar dari kamarnya menuju kamar Ramazan sedikit mengendap-endap seperti sebelumnya. Kepalanya menoleh kiri dan kanan, berharap Alden tidak bangun, begitu pula dengan Leander.
Ketika dia sampai didepan pintu kamar Ramazan gadis itu menghela napas berat sambil berkata pada dirinya sendiri "Di rumah sendiri kenapa aku terlihat seperti maling?"
"Kau memang terlihat seperti maling! Sedang apa kau?"
Ariata terlompat dari tempat nya berdiri, sebelah tangannya menutup mulutnya agar tidak menjerit. Gadis itu berbalik dan melihat Leander berdiri di dekat pintu dapur sambil memegang gelas. Arista mengerut kening.
"Kenapa kau di sini!" bisiknya.
"Lalu aku harus di mana?" balas Leander berbisik pula.
Arista serba salah. "Sudahlah! Sana pergi tidur!"